Minggu, 30 Januari 2022

The World of The Married Couple

The World of The Married Couple

 





Mungkin pas baca judul dan posternya kalian langsung mikir 'aaah, ini pasti mau bahas drama  yang sempet viral menjelang meningginya kasus Covid-19 di Indonesia. 

Gak sepenuhnya salah sih. Tapi gue bukannya mau bahas ini drama secara spesifik. Tapi lebih mengangkat tema dari drama ini di kehidpan yang ada sehari-hari.

Masih hangat jadi perbincangan novel 'layangan putus' yang di adaptasi menjadi sebuah series. Dan sempat dijadikan parodi dengan tagar 'its my dream, not her'. 


Persamaan kedua series itu selain sama-sama viral dan bikin migrain penontonnya adalah temanya. Yups. Tema terkait perselingkuhan. 

Gue pun bingung dengan makin banyaknya genre perselingkuhan di berbagai drakor dan series indonesia. Apa ini emang bukti perselingkuhan makin marak? Atau justru mendukung perselingkuhan makin marak?


Nah, ini case tentang kehidupan pernikahan di sekitar gue. Bener-bener di sekitar gue.

  1. Case 1 .  Si istri adalah wirausaha sekaligus ibu rumah tangga. Full dirumah. Penuh pengabdian pada suaminya. Dia selalu mengalah dan memberikan yang terbaik untuk suaminya, sang pencari nafkah. Mengurus kebutuhan anak, mengasuh anak, dan semuanya adalah tugas pokoknya. Tampak luar biasa dimata gue. Tapi. Lakiknya lebih luar biasa. Luar biasa bangsat! Istri rela support mencari penghasilan tambahan padahal sudah mengurus segala urusan rumah tangga dan lainnya. Tapi, si lakik justru menyeleweng. Bukan sekali dua kali. Tapi sedari anaknya masih kecil sampai anak-anaknya sudah berkeluarga semua! Selingkuhannya pun bukan hanya satu atau dua. Tapi si Itri dengan segala kebesaran hatinya selalu menerima sang suami. Bahkan hingga harta mereka terkuras habis dan harus menanggung semua hutang si istri tetap keukeuh setia dengan sang suami. Tapi apa hasilnya? Apa suami menjadi sadar? Happily ever after kah? Ternyata tidak. Sang Suami meninggalkan si Istri dengan hutang menumpuk sementara dia menyelamatkan diri dan menjalin hubungan 'ilegal' dengan wanita mata duitan lainnya. Sungguh pembelajaran yang tampak tidak menyenangkan untuk gue amati.
  2. Case 2.   Si istri adalah pekerja, dengan jabatan yang lumayan tinggi, dan cantik. Sementara sang suami adalah pekerja kontrak, yang selalu kena tipu untuk memulai bisnis. Namun mereka belum dikaruniai momongan walau sudah menikah belasan tahun. Meski begitu sang istri memiliki loyalitas tinggi terhadap kehidupan rumah tangga mereka. Namun sayang seribu sayang sang suami dalam kasus inipun hobi berselingkuh. Sang Suami hanya ada di rumah untuk tidur.   Selebihnya nyaris tidak pernah ada dirumah dengan alasan pekerjaan. Berbeda dengan kasus satu yang perselingkuhan tertutup rapat dan tampak baik-baik saja, di kasus ini mereka selalu bertengkar hebat setiap bertemu, yang membuat tetangga satu RT bisa menduga dengan seksama.
  3. Case 3. Sang istri cantik. Bunga desa di kampungnya. Pendidikan lebih tinggi dari sang Suami. Punya penghasilan tetap dan pekerjaan terhormat. Sementara suami hanya seorang pekerja serabutan. Tapi entah suami satu ini gak tau diri atau bagaimana, ternyata suami di kasus ketigapun hobi selingkuh. Memang, sejauh ini perselingkuhan suami di kasus ketiga ini baru sebatas chat sex. Tapi yang memperparah kasus ketiga adalah suami ini sangat lihai menggunakan kekerasan. Sudah menumpang hidup, kere, jelek, tukang selingkuh, wah, bikin gue meradang sumpah. 
  4. Case 4. Sang suami adalah kontraktor. Pekerjaan musiman. Kalau ada proyek duit luar biasa banyak dan sebaliknya. Dan sang Istri adalah pegawai pemerintah dengan pendapatan tetap. Gada kasus perselingkuhan sih di sini. Cuman kasusnya adalah peran yang berganti. Entah karena sang Suami cinta mati dengan istrinya atau bagaimana, tapi yang pasti suami selalu mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga (menyapu, mengepel, memasak, etc) disamping kewajiban antar jemput istrinya. Dan setiap pergi shoping ke mall atau sekedar belanja ke pasar raya, suami bertugas membawa semua kantong belanjaan. Sementara Istri dan suami melenggang santai sambil selfie atau sekedar menyeruput kopi. Tampak bahagia kan? Dan gue pun ada rasa iri, waaah andai lakik gue seperti ini. Gue diperlakukan bak Ratu. Alangkah bahagianya kehidupan pernikahan gue. Tapi, disini sang Suami seperti kehilangan sosoknya sebagai kepala rumah tangga. 
  5. Case 5. Ini pasangan muda, dengan usia pernikahan belum sampai satu dekade. Di sini suaminya suka playing victim. Si Suami selingkuh. Dan tentu saja sang Istri luar biasa marah. Tapi yang diceritakan sang suami adalah bahwa istrinya selalu menindasnya. Tak pernah suka melihatnya, tak pernah menyiapkan semua keperluannya sebelum bekerja, tak pernah menyetrika bajunya atau sekedar menyuguhkan kopi sebelum berangkat kerja. Dengan alasan seperti itu suami mencari perempuan BO dengan tujuan agar dia punya tempat mencurahkan isi hatinya. Dia bahkan menyalahkan istrinya atas segala sesuatu. 
  6. Case 6. Pasangan sosmed. Di lingkungan kerja mereka dijadikan couple goals. Suami dengan pekerjaan yang luar biasa keren, wajah rupawan, fisik menggiurkan dan keluarga yang kaya raya. Dan sang istri pun sama. Karir stabil, fisik sempurna, dan keluarga berada. Sang istri luar biasa jago merawat tubuhnya sehingga tetap tampak cantik walau sudah beranak dua. Mereka seringkali posting kebersamaan mereka di berbagai momen di sosmed mereka. Mengundang berbagai like, dan komen kagum. Tak sedikit juga mengundang rasa iri. Tapi siapa sangka mereka sama-sama selingkuh dari satu sama lain? Sang istri yang tidak terima dengan hobi suaminya yang tukang selingkuh melakukan hal yang sama. Dengan alasan, biar impas. 
Jadi, apakah kehidupan pernikahan itu selalu berakhir dengan bahagia layaknya ending drama-drama korea?



          

Tentu tidak ferguso. Pernikahan hanya sebagian dari storyboard kita. Pernikahan gak berhenti cuma sampai saat penghulu bilang sah. Tapi ada kehidupan setelahnya. 

Gak akan ada kehidupan pernikahan yang isinya hanya bahagia semata. Sedih pun tetap bagian dari kehidupan pernikahan. Harus bisa diterima. So, jangan berekspektasi akan menjalani  pernikahan hanya dengan momen-momen indah saja. Di drama koreapun ada adegan sedihnya. 

#reminderformyself