Sumber : https://www.indonesia.go.id/ |
Siapa
saja’member’10 Bali Baru dan apakah ‘talent’masing-masing?
10 Bali baru. Istilah yang agak
asing bagi masyarakat umum seperti saya pada mulanya. Tapi setelah melakukan
riset melalui dunia maya, akhirnya saya tahu apa dan siapa saja ‘mereka’.
Wajar, jika orang awam seperti saya merasakan hal yang sama. Karena program
tersebut pun baru tiga tahun digaungkan. Ibarat idol K-pop, tentu saja mereka
masih menjalani masa trainee atau
mungkin baru debut.
Oke pertama kita harus berkenalan
dengan ‘member’ 10 Bali Baru bukan?
Member |
Talent |
Danau
Toba |
Wisata
rohani, wisata budaya, dan wisata arsitektur. |
Tanjung
Kelayang |
Wisata
bahari, dan wisata kuliner. |
Tanjung
Lesung |
Wisata
bahari dan wisata budaya. |
Kepulauan
Seribu |
Wisata
bahari, Manmade, dan wisata
arkeologi. |
Candi
Borobudur |
Wisata
arkeologi, wisata budaya , dan wisata kuliner. |
Labuan
Bajo |
Wisata
bahari. |
Morotai |
Wisata
arsitektur dan wisata bahari. |
Mandalika |
Wisata
bahari, wisata budaya, dan wisata arsitektur. |
Gunung
Bromo |
Wisata
budaya dan wisata arsitektur. |
Wakatobi |
Wisata
bahari, dan wisata budaya. |
Kenapa Indonesia harus mengorbitkan 10 Bali Baru?
Objek-objek wisata di Bali sudah
mengalami stagnasi, artinya destinasi di Bali sudah tidak lagi menarik di mata
para wisatawan sehingga jumlah kunjungan akan stagnan. Oleh karenanya, harus
ada upaya untuk mengorbitkan destinasi baru yang memiliki potensi untuk
meremajakan kondisi stagnasi tersebut. Wajah baru. Tentu akan mengundang rasa
penasaran. Mengapa harus dinamakan ’10 Bali Baru’? Masuk akal, karena Bali
adalah ‘wajah’ pariwisata Indonesia hingga saat ini.
Bagaimana
daya saing Pariwisata Indonesia di mata dunia?
Berdasarkan data yang saya peroleh
dari Travel and Tourism Competitiveness
index 2019, yang dikeluarkan World
Economics Forum secara kesuluran Indonesia berada di peringkat 40 dari 140
negara. Dari tahun ke tahun peringkat Indonesia selalu mengalami kenaikkan, dan
tentu saja ini akan berdampak positif pada kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk skala Asia, Indonesia masih
berada di bawah Malaysia dan Thailand. Hal ini karena dipengaruhi oleh
ketahanan alam, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur, serta keselamatan dan
keamanan. Peringkat Indonesia untuk ke empat hal tersebut sangat
memprihatinkan.
Kenapa
Malaysia dan Thailand lebih diminati?
Wisata Malaysia dan Thailand tak
jauh berbeda dengan Indonesia. Wisata bahari jadi andalannya. Langkawi yang ada
di Malaysia misalnya. Sama-sama menyajikan pemandangan laut, kenapa Langkawi
lebih dilirik? Jawaban pertama tentu saja karena Langkawi lebih dulu ‘debut’
dibanding 10 Bali Baru. Tapi masalahnya bukan hanya disitu. Jika diteliti, ternyata
wisatawan mancanegara Malaysia terbanyak kedua berasal dari Indonesia.
Bagaimana bisa? Tentu karena Malaysia berani ‘jual murah’ membuat para
wisatawan yang kebanyakan kaum milenial dengan budget terbatas lebih memilih negara tetangga dibanding ke
destinasi wisata Indonesia. Malaysia tahu target market-nya dengan jelas. Kaum milenial yang hedon, suka belanja,
tapi harga murah, Mega Diskon mereka-lah solusinya. Ditambah pula Moto GP yang
pernah diadakan di Sepang. Tentu saja semakin menaik daunkan nama Malaysia di
mata dunia. Belum lagi wisata manmade
seperti Calmar Tropicale, Japanese Village, dan Art in Paradise. Diatambah pula
wahana semacam kereta kabel. Dan tentu saja di sini ada Legoland.
Thailand? Penawaran wisata bahari,
dengan tambahan lady boy di Bangla
Road, wisata arsitektur seperti Big Budha, dan Phuket Weekend Market. Jika Malaysia memiliki Legoland, maka Thailand
menghadirkan Museum lilin terkenal Madame Tussauds.
Bisakah
10 Bali Baru menopang Bali?
Untuk menjawab hal ini, kita harus
tahu bagaimana sejarah Bali itu sendiri. Pembukaan perwakilan resmi urusan
pariwisata bernama ‘Official Tourist Buerau’
pada 1924 adalah tonggak pengenalan Bali. Ditambah para seniman yang
mengabadikan Bali melalui foto dan buku,
sebut saja The Island of Bali karya
Miguel Covarrubias dan Rovolt In Paradise
karya Mrs Menc, membuat berita keindahan
Bali tersebar dari mulut ke mulut di belahan Eropa. Pada 1930, dibangun Bali
hotel, dengan gaya arsitektur kolonial. Pembukaan Bandar Udara Tuban
(sekarang Bandara Internasional Ngurah
Rai) pada tahun 1935. Dan setelah kemerdekan Bung Karno menjadikan Bali sebagai
tempat menerima tamu kenegaraan di Istana Tampak Siring yang dibangun pada
1957. Enam tahun berselang, Bung Karno mendirikan Hotel Bali Beach di Pantai
Sanur. Sudah 95 tahun. Dan kini Bali memiliki penerbangan langsung dari 19
negara tanpa melalui Jakarta. Kafe-kafe bertebaran, ditambah tempat belanja
yang mudah.
Jadi, melampaui ‘wajah’ wisata yang
sudah dikenal 95 tahun lamanya tentu akan sulit. Untuk itu sasaran pertama dari
kehadiran 10 Bali Baru adalah untuk menopang Bali itu sendiri. Bisakah? Tentu.
Dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini saya yakin 10
Bali Baru ini akan segera mengorbit.
Apa
saja usaha nyata pemerintah dalam rangka mengorbitkan 10 Bali Baru?
Dari hal di atas beberapa hal yang
menjadi kendala dalam proses debut 10 Bali Baru diantaranya adalah
infrastruktur, kebersihan, keamanan, dan ketahanan lingkungan.
a. Infrastruktur:
perbaikan jalan, pembukaan ruas tol dan penambahan bandara serta pelabuhan.
b. Kebersihan:
pembangunan IPAL Komunal, penyedian prasarana TPA, TPS, TPS 3R.
c. Keamanan:
pembentukan dansus untuk mencegah aksi terorisme.
d. Ketahanan
lingkungan: peningkatan anggaran untuk
mitigasi bencana.
Selain hal diatas, pemerintah melakukan berbagai cara promosi seperti:
- Kerjasama dengan Tik-Tok, mengajak pengguna mengabadikan momen perjalanan dengan #wonderfulIndonesia.
- Penulisan Komik Si Juki Seri Jalan-jalan Nusantara: Petualangan di Belitung dan Komik Si Juki Seri Jalan-jalan Nusantara: Petualangan di Labuan Bajo.
- Membuat calender of event.
- Melakukan promosi di mall-mal besar di Jabodetabek, Bandung dan kota besar lainnya.
Touch up yang harus dilakukan untuk mempercantik 10 Bali Baru agar siap diorbitkan.
Penawaran utama dari 10 Bali Baru adalah wisata bahari. Di Kepulauan Seribu misalnya, karena jarak antar pulau yang berdekatan bisa dilakukan island hopping. Agar terlihat menarik, desain pulau-pulau ini seperti di Venice, Macau atau Jepang. Wisatawan diajak menyeberangi pulau dengan diiringi alunan nyanyian dari pengemudi kapal berbentuk tong (Taraibune). Balon udara adalah solusi bagi wisatawan yang mabuk laut. Para pilot balon udara akan mengantarkan wisatawan menikmati keindahan pantai dari ketinggian. Dan bagi pecinta tantangan ekstrem bangun wahana kereta gantung penguji nyali seperti yang ada di Pantai Timang, Jogja. Satu lagi, kereta bawah laut. Menikmati perjalanan bersama masinis sambil melihat biota laut yang unik, tentu akan menambah daya tarik wisatawan. Dan tidak kalah penting, wisata bahari tentu harus ada water park.
Masih
berbicara mengenai wisata alam selain bahari, yaitu gunung. Gunung Indonesia
cantik, tapi kenapa belum dilirik? Tentu saja karena belum di make up. Tujuan utama para wisatawan ke
gunung adalah untuk pendakian. Untuk men-support
kegiatan tersebut, ide sky cycling,
berkuda, rumah-rumah pohon, tenda-tenda seperti Cristal Bubble Tent di
Attrap’Reves Perancis membuat wisatawan lebih menyatu dengan alam, dan kampung
karavan dimana semua serba karavan; restoran di mobil karavan, penginapan di
mobil karavan, spa di mobil karavan,dan sebagainya.
Sementara
untuk kuliner, tentu saja makanan khas tradisional dapat menarik perhatian
wisatawan mancanegara tapi tidak bagi kaum milenial dari nusantara. Untuk
menjajakan makanan tradisional, bisa melalui menu makan di hotel dan pembuatan
kedai-kedai makanan dengan desain bernuansa retro,
vintage, dan menonjolkan keaslian
arsitektur dari wilayah setempat. Sementara untuk menarik minat milenial bisa
dengan food truck yang berderet
warna-warni disepanjang lokasi destinasi dengan berbagai pilihan menu,
kafe-kafe kekinian, Starbucks dan fast
food yang sudah punya nama harus ada.
Daya
jual 10 Bali berikutnya adalah wisata arsitektur. Yang dijadikan daya jual
utama di bidang ini adalah bangunan-bangunan kuno, dan rumah adat. Untuk wisata
kota, keartistikan suatu arsitektur menjadi daya tarik utama. Bandung adalah
ahlinya. Bisa saja membuat desain hotel dari kontainer bekas seperti di Chile
atau gerbong bekas kereta api seperti di Afrika Selatan. Seperti halnya
Malaysia yang mendirikan Colmar Tropicale, Indonesia bisa membuat negara tiruan
dalam bentuk mini. Dengan menimbang negara-negara yang pernah berjaya di
Indonesia seperti Amerika Latin dengan Telenovela-nya, trend Bollywood dari
India, drama dari Taiwan, China, Jepang hingga Korea. Tidak ketinggalan Belanda
yang pernah menjajah Indonesia 350 tahun lamanya.
Last but not least,
wisata budaya. Bentuk kelompok sadar wisata sehingga warga desa mampu
menghasilkan kerajinan yang bisa dijadikan cinderamata, mengadakan festival
upacara adat, keramahan. Untuk itu, bisa diadakan paket pertemanan seperti yang
dilakukan Korea, Make Your Korea Friend.
Bisa juga dengan membuat desa wisata di 10 Bali Baru sebagai tempat kegiatan
volunteer skala internasional.
Promosi ‘idol’ pariwisata 10 Bali Baru.
Setelah debut, langkah selanjutnya adalah promosi. Bagaimana agensi bisa membuat ‘idol’ terkenal? Menjalin hubungan baik dengan produser program musik, mengirimkan CD demo, dan menggelontorkan dana sekitar 1 miliar rupiah untuk bisa tampil selama sebulan di suatu program musik. Proses yang panjang dan mahal memang, tapi worth it. Bagaimana dengan promosi 10 Bali Baru?
Manfaatkan
perkembangan IT. 58% penduduk dunia adalah pengguna internet. Era digital
tersebut mengubah cara wisatawan dalam melakukan perjalanan. Aktif mengupdate informasi pelayanan publik, objek
wisata, akses ke daerah tujuan, dan akomodasi terkait destinasi wisata bisa
meningkatkan SEO (Search Engine
Optimization) sehingga akan muncul di halaman pertama. Pastikan web dapat diakses dengan baik pada smartphone. Agar semakin cepat maka web
harus tersambung dengan media sosial. Konten disebarkan melalui media sosial
untuk menarik atensi publik lebih cepat dan efektif. Gunakan # pada Twitter,
pajang foto menarik pada instagram, di Youtube buat video perjalanan menarik,
untuk meningkatkan SMO (Social Media
Optimization). Kerjasama dengan vlogger, blogger, Youtuber, selebgram,
pemasangan iklan di Facebook Ads, Google Ads, Tik-Tok, Spotify, Joox, Netflix,
Viu, webtoon, situs drama korea dan media digital lainnya. Setelah dilihat,
untuk mempermudah pemesanan dan pembayaran Indonesia bisa menjalin kerjasama
dengan Tiket.com, Agoda, Pegi-pegi, Traveloka, Air BnB, Airy, dan web site dari
destinasi itu sendiri.
Langkah
berikutnya adalah manfaatkan tren Hallyu, hal ini menjadi wajib dilakukan
mengingat 90 juta penduduk dunia adalah fans K-pop. Reality show yang pernah syuting di Indonesia diantaranya : Barefoot Friends (Yogyakarta), Suspicious Vacation (Sumba), Law of The Jungle (Pulau Mahoro,
Manumpitaeng, Sikawai, dan Mentawai), Youn’s
Kitchen (Gili Trawangan), dan banyak lagi. Tidak ketinggalan pula drama
lawas Memories in Bali. Ajukan
kerjasama dengan beberapa industri hiburan Korea untuk menyediakan lokasi
syuting program mereka. Bisa juga dengan menjadikan idol K-Pop model iklan.
Sebut saja Luwak white Coffee yang berhasil menggandeng Lee min Ho, Shopee
dengan Blackpink, Wings Group dengan Lucas NCT, membuat brand mereka naik.
Meningkatkan
produktivitas MICE dalam mengadakan International Event dan kerjasama dengan
komunitas. Malaysia yang bisa naik daun karena pernah dijadikan tuan rumah Moto
GP. Indonesia melakukan hal yang sama dengan menjadi tuan rumah di ajang Asean
Games. Para peserta International Event bisa membawa kabar keindahan 10 Bali
Baru ke negara mereka masing-masing. WWF, Gren Peace, Turtle Teams, Help
Exchange, WWOF, dan gandeng komunitas
lain untuk mengadakan kegiatan volunteer di 10 Bali Baru. Selain bisa melakukan
konservasi juga bisa mengenalkan 10 Bali Baru.
Mengadakan
pelatihan budidaya produk unggulan. Membuat olahan makanan, obat herbal, hingga
produk kecantikan dengan bahan dasar khas daerah destinasi. Sebut saja Tanjung
Kelayang, menghasilkan hasil pertanian berupa kopi. Kopi bisa dimanfaatkan
sebagai olahan makanan, produk kecantikan berupa masker, lulur, sabun mandi,
lotion, hingga spa dan bisa dijadikan oleh-oleh khas atau sebagai andalan
salon-salon lokal disekitar destinasi. Contoh lain adalah Kepulauan Seribu yang
menghasilkan hasil laut berupa rumput laut. Rumput laut bisa diolah menjadi
nori, dan seperti halnya kopi, rumput laut juga bisa dijadikan masker, lulur,
sabun mandi, lotion, hingga spa dan bisa dijadikan oleh-oleh khas atau sebagai
andalan salon-salon lokal disekitar destinasi.
Kerjasama
dengan biro travel dan lembaga pendidikan. Adakan paket study tour untuk lembaga pendidikan dalam dan luar negeri. Para
siswa bisa mempelajarai sejarah, budaya, dan pariwisata di 10 Bali Baru.
Penawaran lokasi KKN untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Dengan
memanfaatkan ilmu yang didapatkan selama kuliah, para peserta KKN bisa
menjadikan 10 Bali Baru lebih berkembang dan terawat. Membuat paket wisata dengan agen travel dalam
dan luar negeri, menyediakan lokasi untuk prewedding.
Memperbaiki
masalah jaringan atau koneksi. Kerjasama dengan penyedia jaringan
telekomunikasi seperti Telkom, Indosat, Axiata, dan sebagainya. Koneksi yang sulit di lokasi destinasi
membuat sebagian wisatawan enggan berkunjung, terutama kaum milenial.
Harga
bersaing. Menurut TTCI 2019, Indonesia memang unggul soal harga. Tapi masih di
bawah Malaysia. Kenapa orang Indonesia lebih suka ke Thailand atau Malaysia?
Karena paket wisata ke sana lebih murah daripada ke Bali. Untuk itu, tawarkan
paket wisata yang murah meriah kepada kaum milenial.
Relevansi antara Peningkatan Lapangan Kerja dan Pendapatan Masyarakat dengan Peningkatan Daya Saing 10 Bali Baru
Penyerapan tenaga kerja di bidang infrastruktur seperti kebutuhan buruh, kontraktor, dan arsitek. Di bidang transportasi dibutuhkan pegawai pelabuhan, bandara, stasiun. Di bidang akomodasi dibutuhkan pegawai restoran dan hotel,dan wahana wisata. Di bidang kesehatan akan membutuhkan banyak tenaga medis. Bisnis kuliner, salon kecantikan dan souvenir. Ditambah di bidang tata kota wisata, akan dibutuhkan petugas kebersihan, petugas konservasi, peneliti lingkungan hidup, peneliti dan pengembang produk olahan.
EmoticonEmoticon