Selasa, 30 Juni 2020

Mengorbitkan 10 Bali Baru Indonesia

                            Mengorbitkan 10 Bali Baru Indonesia

Sumber : https://www.indonesia.go.id/

Siapa saja’member’10 Bali Baru dan apakah ‘talent’masing-masing?

10 Bali baru. Istilah yang agak asing bagi masyarakat umum seperti saya pada mulanya. Tapi setelah melakukan riset melalui dunia maya, akhirnya saya tahu apa dan siapa saja ‘mereka’. Wajar, jika orang awam seperti saya merasakan hal yang sama. Karena program tersebut pun baru tiga tahun digaungkan. Ibarat idol K-pop, tentu saja mereka masih menjalani masa trainee atau mungkin baru debut.

Oke pertama kita harus berkenalan dengan ‘member’ 10 Bali Baru bukan?

Member

Talent

Danau Toba

Wisata rohani, wisata budaya, dan wisata arsitektur.

Tanjung Kelayang

Wisata bahari, dan wisata kuliner.

Tanjung Lesung

Wisata bahari dan wisata budaya.

Kepulauan Seribu

Wisata bahari, Manmade, dan wisata arkeologi.

Candi Borobudur

Wisata arkeologi, wisata budaya , dan wisata kuliner.

Labuan Bajo

Wisata bahari.

Morotai

Wisata arsitektur dan wisata bahari.

Mandalika

Wisata bahari, wisata budaya, dan wisata arsitektur.

Gunung Bromo

Wisata  budaya dan wisata arsitektur.

Wakatobi

Wisata bahari,  dan wisata budaya.


 Kenapa Indonesia harus mengorbitkan 10 Bali Baru?

Objek-objek wisata di Bali sudah mengalami stagnasi, artinya destinasi di Bali sudah tidak lagi menarik di mata para wisatawan sehingga jumlah kunjungan akan stagnan. Oleh karenanya, harus ada upaya untuk mengorbitkan destinasi baru yang memiliki potensi untuk meremajakan kondisi stagnasi tersebut. Wajah baru. Tentu akan mengundang rasa penasaran. Mengapa harus dinamakan ’10 Bali Baru’? Masuk akal, karena Bali adalah ‘wajah’ pariwisata Indonesia hingga saat ini.

Bagaimana daya saing Pariwisata Indonesia di mata dunia?

Berdasarkan data yang saya peroleh dari Travel and Tourism Competitiveness index 2019, yang dikeluarkan World Economics Forum secara kesuluran Indonesia berada di peringkat 40 dari 140 negara. Dari tahun ke tahun peringkat Indonesia selalu mengalami kenaikkan, dan tentu saja ini akan berdampak positif pada kunjungan wisatawan mancanegara.

Untuk skala Asia, Indonesia masih berada di bawah Malaysia dan Thailand. Hal ini karena dipengaruhi oleh ketahanan alam, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur, serta keselamatan dan keamanan. Peringkat Indonesia untuk ke empat hal tersebut sangat memprihatinkan.

Kenapa Malaysia dan Thailand lebih diminati?

Wisata Malaysia dan Thailand tak jauh berbeda dengan Indonesia. Wisata bahari jadi andalannya. Langkawi yang ada di Malaysia misalnya. Sama-sama menyajikan pemandangan laut, kenapa Langkawi lebih dilirik? Jawaban pertama tentu saja karena Langkawi lebih dulu ‘debut’ dibanding 10 Bali Baru. Tapi masalahnya bukan hanya disitu. Jika diteliti, ternyata wisatawan mancanegara Malaysia terbanyak kedua berasal dari Indonesia. Bagaimana bisa? Tentu karena Malaysia berani ‘jual murah’ membuat para wisatawan yang kebanyakan kaum milenial dengan budget terbatas lebih memilih negara tetangga dibanding ke destinasi wisata Indonesia. Malaysia tahu target market-nya dengan jelas. Kaum milenial yang hedon, suka belanja, tapi harga murah, Mega Diskon mereka-lah solusinya. Ditambah pula Moto GP yang pernah diadakan di Sepang. Tentu saja semakin menaik daunkan nama Malaysia di mata dunia. Belum lagi wisata manmade seperti Calmar Tropicale, Japanese Village, dan Art in Paradise. Diatambah pula wahana semacam kereta kabel. Dan tentu saja di sini ada Legoland.

Thailand? Penawaran wisata bahari, dengan tambahan lady boy di Bangla Road, wisata arsitektur seperti Big Budha, dan Phuket Weekend Market.  Jika Malaysia memiliki Legoland, maka Thailand menghadirkan Museum lilin terkenal Madame Tussauds.

Bisakah 10 Bali Baru menopang Bali?

Untuk menjawab hal ini, kita harus tahu bagaimana sejarah Bali itu sendiri. Pembukaan perwakilan resmi urusan pariwisata bernama ‘Official Tourist Buerau’ pada 1924 adalah tonggak pengenalan Bali. Ditambah para seniman yang mengabadikan Bali melalui  foto dan buku, sebut saja The Island of Bali karya Miguel Covarrubias dan Rovolt In Paradise karya Mrs Menc,  membuat berita keindahan Bali tersebar dari mulut ke mulut di belahan Eropa. Pada 1930, dibangun Bali hotel, dengan gaya arsitektur kolonial. Pembukaan Bandar Udara Tuban (sekarang  Bandara Internasional Ngurah Rai) pada tahun 1935. Dan setelah kemerdekan Bung Karno menjadikan Bali sebagai tempat menerima tamu kenegaraan di Istana Tampak Siring yang dibangun pada 1957. Enam tahun berselang, Bung Karno mendirikan Hotel Bali Beach di Pantai Sanur. Sudah 95 tahun. Dan kini Bali memiliki penerbangan langsung dari 19 negara tanpa melalui Jakarta. Kafe-kafe bertebaran, ditambah tempat belanja yang mudah.

Jadi, melampaui ‘wajah’ wisata yang sudah dikenal 95 tahun lamanya tentu akan sulit. Untuk itu sasaran pertama dari kehadiran 10 Bali Baru adalah untuk menopang Bali itu sendiri. Bisakah? Tentu. Dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini saya yakin 10 Bali Baru ini akan segera mengorbit.

Apa saja usaha nyata pemerintah dalam rangka mengorbitkan 10 Bali Baru?

Dari hal di atas beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses debut 10 Bali Baru diantaranya adalah infrastruktur, kebersihan, keamanan, dan ketahanan lingkungan.

a.    Infrastruktur: perbaikan jalan, pembukaan ruas tol dan penambahan bandara serta pelabuhan.  

b.    Kebersihan: pembangunan IPAL Komunal, penyedian prasarana TPA, TPS, TPS 3R.

c.    Keamanan: pembentukan dansus untuk mencegah aksi terorisme.

d.   Ketahanan lingkungan: peningkatan anggaran  untuk mitigasi bencana.

Selain hal diatas, pemerintah melakukan berbagai cara promosi seperti:

- Kerjasama dengan Tik-Tok, mengajak pengguna mengabadikan momen perjalanan dengan #wonderfulIndonesia.

 - Penulisan Komik Si Juki Seri Jalan-jalan Nusantara: Petualangan di Belitung dan Komik Si Juki Seri Jalan-jalan Nusantara: Petualangan di Labuan Bajo.

- Membuat calender of event.

- Melakukan promosi di mall-mal besar di Jabodetabek, Bandung dan kota besar lainnya.

 Touch up yang harus dilakukan untuk mempercantik 10 Bali Baru agar siap diorbitkan.

    Penawaran utama dari 10 Bali Baru adalah wisata bahari. Di Kepulauan Seribu misalnya, karena jarak antar pulau yang berdekatan bisa dilakukan island hopping. Agar terlihat menarik, desain pulau-pulau ini seperti di Venice, Macau atau Jepang. Wisatawan diajak menyeberangi pulau dengan diiringi alunan nyanyian dari pengemudi kapal berbentuk tong (Taraibune).  Balon udara adalah solusi bagi wisatawan yang mabuk laut. Para pilot balon udara akan mengantarkan wisatawan menikmati keindahan pantai dari ketinggian. Dan bagi pecinta tantangan ekstrem bangun wahana kereta gantung penguji nyali seperti yang ada di Pantai Timang, Jogja. Satu lagi, kereta bawah laut. Menikmati perjalanan bersama masinis sambil melihat biota laut yang unik, tentu akan menambah daya tarik wisatawan. Dan tidak kalah penting, wisata bahari tentu harus ada water park.

Masih berbicara mengenai wisata alam selain bahari, yaitu gunung. Gunung Indonesia cantik, tapi kenapa belum dilirik? Tentu saja karena belum di make up. Tujuan utama para wisatawan ke gunung adalah untuk pendakian. Untuk men-support kegiatan tersebut, ide sky cycling, berkuda, rumah-rumah pohon, tenda-tenda seperti Cristal Bubble Tent di Attrap’Reves Perancis membuat wisatawan lebih menyatu dengan alam, dan kampung karavan dimana semua serba karavan; restoran di mobil karavan, penginapan di mobil karavan, spa di mobil karavan,dan sebagainya.

Sementara untuk kuliner, tentu saja makanan khas tradisional dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara tapi tidak bagi kaum milenial dari nusantara. Untuk menjajakan makanan tradisional, bisa melalui menu makan di hotel dan pembuatan kedai-kedai makanan dengan desain bernuansa retro, vintage, dan menonjolkan keaslian arsitektur dari wilayah setempat. Sementara untuk menarik minat milenial bisa dengan food truck yang berderet warna-warni disepanjang lokasi destinasi dengan berbagai pilihan menu, kafe-kafe kekinian, Starbucks dan fast food yang sudah punya nama harus ada.

Daya jual 10 Bali berikutnya adalah wisata arsitektur. Yang dijadikan daya jual utama di bidang ini adalah bangunan-bangunan kuno, dan rumah adat. Untuk wisata kota, keartistikan suatu arsitektur menjadi daya tarik utama. Bandung adalah ahlinya. Bisa saja membuat desain hotel dari kontainer bekas seperti di Chile atau gerbong bekas kereta api seperti di Afrika Selatan. Seperti halnya Malaysia yang mendirikan Colmar Tropicale, Indonesia bisa membuat negara tiruan dalam bentuk mini. Dengan menimbang negara-negara yang pernah berjaya di Indonesia seperti Amerika Latin dengan Telenovela-nya, trend Bollywood dari India, drama dari Taiwan, China, Jepang hingga Korea. Tidak ketinggalan Belanda yang pernah menjajah Indonesia 350 tahun lamanya.

Last but not least, wisata budaya. Bentuk kelompok sadar wisata sehingga warga desa mampu menghasilkan kerajinan yang bisa dijadikan cinderamata, mengadakan festival upacara adat, keramahan. Untuk itu, bisa diadakan paket pertemanan seperti yang dilakukan Korea, Make Your Korea Friend. Bisa juga dengan membuat desa wisata di 10 Bali Baru sebagai tempat kegiatan volunteer skala internasional.

 Promosi ‘idol’ pariwisata 10 Bali Baru.

 Setelah debut, langkah selanjutnya adalah promosi. Bagaimana agensi bisa membuat ‘idol’ terkenal? Menjalin hubungan baik dengan produser program musik, mengirimkan CD demo, dan menggelontorkan dana sekitar 1 miliar rupiah untuk bisa tampil selama sebulan di suatu program musik. Proses yang panjang dan mahal memang, tapi worth it. Bagaimana dengan promosi 10 Bali Baru?

Manfaatkan perkembangan IT. 58% penduduk dunia adalah pengguna internet. Era digital tersebut mengubah cara wisatawan dalam melakukan perjalanan. Aktif mengupdate informasi pelayanan publik, objek wisata, akses ke daerah tujuan, dan akomodasi terkait destinasi wisata bisa meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) sehingga akan muncul di halaman pertama.  Pastikan web dapat diakses dengan baik pada smartphone. Agar semakin cepat maka web harus tersambung dengan media sosial. Konten disebarkan melalui media sosial untuk menarik atensi publik lebih cepat dan efektif. Gunakan # pada Twitter, pajang foto menarik pada instagram, di Youtube buat video perjalanan menarik, untuk meningkatkan SMO (Social Media Optimization). Kerjasama dengan vlogger, blogger, Youtuber, selebgram, pemasangan iklan di Facebook Ads, Google Ads, Tik-Tok, Spotify, Joox, Netflix, Viu, webtoon, situs drama korea dan media digital lainnya. Setelah dilihat, untuk mempermudah pemesanan dan pembayaran Indonesia bisa menjalin kerjasama dengan Tiket.com, Agoda, Pegi-pegi, Traveloka, Air BnB, Airy, dan web site dari destinasi itu sendiri.

Langkah berikutnya adalah manfaatkan tren Hallyu, hal ini menjadi wajib dilakukan mengingat 90 juta penduduk dunia adalah fans K-pop. Reality show yang pernah syuting di Indonesia diantaranya : Barefoot Friends (Yogyakarta), Suspicious Vacation (Sumba), Law of The Jungle (Pulau Mahoro, Manumpitaeng, Sikawai, dan Mentawai), Youn’s Kitchen (Gili Trawangan), dan banyak lagi. Tidak ketinggalan pula drama lawas Memories in Bali. Ajukan kerjasama dengan beberapa industri hiburan Korea untuk menyediakan lokasi syuting program mereka. Bisa juga dengan menjadikan idol K-Pop model iklan. Sebut saja Luwak white Coffee yang berhasil menggandeng Lee min Ho, Shopee dengan Blackpink, Wings Group dengan Lucas NCT, membuat brand mereka naik.

Meningkatkan produktivitas MICE dalam mengadakan International Event dan kerjasama dengan komunitas. Malaysia yang bisa naik daun karena pernah dijadikan tuan rumah Moto GP. Indonesia melakukan hal yang sama dengan menjadi tuan rumah di ajang Asean Games. Para peserta International Event bisa membawa kabar keindahan 10 Bali Baru ke negara mereka masing-masing. WWF, Gren Peace, Turtle Teams, Help Exchange, WWOF,  dan gandeng komunitas lain untuk mengadakan kegiatan volunteer di 10 Bali Baru. Selain bisa melakukan konservasi juga bisa mengenalkan 10 Bali Baru.

Mengadakan pelatihan budidaya produk unggulan. Membuat olahan makanan, obat herbal, hingga produk kecantikan dengan bahan dasar khas daerah destinasi. Sebut saja Tanjung Kelayang, menghasilkan hasil pertanian berupa kopi. Kopi bisa dimanfaatkan sebagai olahan makanan, produk kecantikan berupa masker, lulur, sabun mandi, lotion, hingga spa dan bisa dijadikan oleh-oleh khas atau sebagai andalan salon-salon lokal disekitar destinasi. Contoh lain adalah Kepulauan Seribu yang menghasilkan hasil laut berupa rumput laut. Rumput laut bisa diolah menjadi nori, dan seperti halnya kopi, rumput laut juga bisa dijadikan masker, lulur, sabun mandi, lotion, hingga spa dan bisa dijadikan oleh-oleh khas atau sebagai andalan salon-salon lokal disekitar destinasi.

Kerjasama dengan biro travel dan lembaga pendidikan. Adakan paket study tour untuk lembaga pendidikan dalam dan luar negeri. Para siswa bisa mempelajarai sejarah, budaya, dan pariwisata di 10 Bali Baru. Penawaran lokasi KKN untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Dengan memanfaatkan ilmu yang didapatkan selama kuliah, para peserta KKN bisa menjadikan 10 Bali Baru lebih berkembang dan terawat.  Membuat paket wisata dengan agen travel dalam dan luar negeri, menyediakan lokasi untuk prewedding.

Memperbaiki masalah jaringan atau koneksi. Kerjasama dengan penyedia jaringan telekomunikasi seperti Telkom, Indosat, Axiata, dan sebagainya.  Koneksi yang sulit di lokasi destinasi membuat sebagian wisatawan enggan berkunjung, terutama kaum milenial.

Harga bersaing. Menurut TTCI 2019, Indonesia memang unggul soal harga. Tapi masih di bawah Malaysia. Kenapa orang Indonesia lebih suka ke Thailand atau Malaysia? Karena paket wisata ke sana lebih murah daripada ke Bali. Untuk itu, tawarkan paket wisata yang murah meriah kepada kaum milenial.

 Relevansi antara Peningkatan Lapangan Kerja dan Pendapatan Masyarakat dengan Peningkatan Daya Saing  10 Bali Baru

           Penyerapan tenaga kerja di bidang infrastruktur seperti kebutuhan buruh, kontraktor, dan arsitek.  Di bidang transportasi dibutuhkan pegawai pelabuhan, bandara, stasiun. Di bidang akomodasi dibutuhkan pegawai restoran dan hotel,dan wahana wisata. Di bidang kesehatan akan membutuhkan banyak tenaga medis. Bisnis kuliner, salon kecantikan dan souvenir. Ditambah di bidang tata kota wisata, akan dibutuhkan petugas kebersihan, petugas konservasi, peneliti lingkungan hidup, peneliti dan pengembang produk olahan.


EmoticonEmoticon